Menu

Mode Gelap

Berita 16:34 WIB

Pemkot Bengkulu Bagikan 10 Juta Bendera Merah Putih


					Wakil wali kota Bengkulu Dedy Wahyudi (tengah) berfoto bersama dengan pemuda/i yang mengikuti gerakan 10 juta bendera merah putih, Senin 31 Juli 2023. (Foto: Haikal) Perbesar

Wakil wali kota Bengkulu Dedy Wahyudi (tengah) berfoto bersama dengan pemuda/i yang mengikuti gerakan 10 juta bendera merah putih, Senin 31 Juli 2023. (Foto: Haikal)

Kilas.co.id, Kota Bengkulu – Menyambut peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu membagikan 10 juta bendera merah putih yang akan dibagikan ke seluruh instansi pemerintah, perusahaan swasta dan seluruh masyarakat Kota Bengkulu.

Bendera merah putih ini nanti akan dipasang setiap depan kantor dan depan rumah warga mulai pada 1 Agustus. Gerakan ini dinamakan gerakan pembagian 10 juta bendera yang dicanangkan di seluruh Indonesia.

Wakil wali kota Bengkulu Dedy Wahyudi, Senin 31 Agustus 2023 saat memimpin gerakan 10 juta bendera merah putih di Kota Merah Putih, Pekan Sabtu yang diikuti unsur Forkopimda, seluruh jajaran Pemkot Bengkulu hingga RT dan RW mengatakan.

“Hari ini kami sengaja mengundang perwakilan RT, RW se Kota Bengkulu, karena pak RT, RW adalah ujung tombak yang ada masyarakat mulai hari ini sampai tanggal 31 Agustus nanti mari bersama-sama setiap rumah kita kibarkan bendera merah putih,” ungkap Dedy.

Pada peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini, Pemkot Bengkulu berencana akan mengadakan lomba di Kota Merah Putih sembari membranding Kota Bengkulu sebagai “Kota Merah Putih”.

“Dalam rangka menyambut kemerdekaan RI nanti, di area merah putih ini juga akan kita adakan berbagai macam perlombaan, termasuk juga kita kegiatan semarak merah putih mendatang. Jadi semua brand sekarang akan kita kaitkan dengan merah putih,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Dedy juga menjelaskan kenapa kenapa Kota Bengkulu sekarang dinamakan Kota Merah Putih dari pada Bumi Raflesia? Karena bendera merah putih yang pertama kali dijahit oleh Fatmawati yang merupakan putri asli dari Bengkulu yang menjadi pahlawan bersejarah dari pada “Rafflesia” yang merupakan penjajah dari Inggris.

“Sejarah membuktikan bahwa sang saka merah putih dijahit oleh putri Kota Bengkulu, Ibu Fatmawati. Maka itu, sekali lagi yang paling berhak mengklaim kota merah putih yakni Kota Bengkulu. Hal ini lebih baik ketimbang kita mengangkat nama penjajah tentu ini tak ada semangat yang berkobar nilai-nilai perjuangan,” ucapnya.

Hadirnya Kota Merah Putih, lanjut Dedy, merupakan cara pemerintah melakukan pemerataan pembangunan di Kota Bengkulu.

“Kalau pemerintah pusat sedang menggalakkan IKN, pusat kota baru. Maka Kota Bengkulu juga sudah memulai menyambut program pak presiden dalam pemerataan pembangunan dengan hadirnya Kota Merah Putih. Jadi seluruh kecamatan kita sama perlakuannya tidak ada dibeda-bedakan, hanya saja kita buat pemerataan karena pada prinsipnya agar kota semakin berkembang daerah-daerah yang masih kosong perlu kita percantik,” pungkasnya. (AB)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tokoh Pers Nasional Salim Said Meninggal Dunia

18 Mei 2024 - 23:25 WIB

PWI Kepahiang Menggelar Audiensi ke Kapolres

17 Mei 2024 - 22:45 WIB

Sebelum Menikah, Kini Calon Pengantin Harus Memiliki Sertifikat Elsimil

16 Mei 2024 - 23:31 WIB

Dinsos Kembali Berikan Bantuan Berupa Sembako Kepada Penyandang Disabilitas

16 Mei 2024 - 21:35 WIB

Taufik Tegaskan Bantuan Benih Padi Dari Pemerintah Pusat Jangan Perjual Belikan

15 Mei 2024 - 23:34 WIB

Hewan Kurban Iduladha Harus Miliki SKKH

15 Mei 2024 - 23:10 WIB

Trending di Bengkulu Utara