X

Dinas Pertanian Kepahiang Optimis Hasil Panen Padi dan Jagung Lampaui Target Nasional

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Ir Taufik. (Foto: Dok)

Kilas.co.id, Kepahiang – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang Ir Taufik optimis penanaman bantuan padi sawah dan padi darat atau sering disebut padi gogo serta jagung di Kabupaten Kepahiang akan melampaui target yang ditetapkan secara nasional.

Dalam waktu dekat kata Taupik, dirinya akan mengumpulkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan Penyuluh Pertanian untuk melakukan pendataan lahan yang bakal ditanam terutama padi darat di setiap kecamatan.

“Target nasional untuk Kabupaten Kepahiang penambahan luasan lahan baru itu 323 hektar. Dalam tiga hari ini, luasan lahan baru itu sudah didapat 23 hektar,” ungkap Taufik saat rapat koordinasi penanaman dan percepatan angka tanam padi dan jagung bersama Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, Yudi Sastro, Kamis, 18 April 2024.

Untuk total keseluruhan lahan pertanian di Kabupaten Kepahiang, kata Taupik seluas 2.377 hektar. Saat ini potensi lahan yang belum digarap masih tersedia sangat luas.

“Kalau target kita sendiri, target daerah kita bisa menambah luasan lahan baru itu sebanyak 1.668 hektar. Sehingga kedepan lahan padi sawah dan padi gogo atau padi darat di Kabupaten Kepahiang bisa menjadi 4.105 hektar,” terang Taufik.

Dilokasi yang sama, Kasi Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI Dr Yudi Sastro SP MP memaparkan, program ini untuk mengantisipasi gagal panen akibat cuaca yang terus tidak menentu.

Kasi Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI Yudi Sastro menyampaikan persentasi program Kementan RI, di Aula Dinas Pertanian Kepahiang

Mentri Pertanian untuk mengantisipasi gagal panen akibat cuaca buruk, mendorong pemerintah daerah untuk melakukan perepatan penanaman padi dan jagung untuk petani di setiap daerah. Tujuannya, agar ketersedian pangan nasional terjamin.

“Sebab, dengan kondisi global yang sedang tidak baik-baik saja saat, negara luar mulai tidak mau menjual barang pangan mereka seperti beras. Jadi, bila kita produksi sendiri kedepan akan kesulitan memenuhi kebutuhan beras nasional,” ungkap Yudi Sastro. (AB)

Redaksi Kilas: