X

Dukung Politisi Muda Maju Pilgub, Kita Bukan Ahli Nujum Apalagi Meremehkan Anak Muda

Kilas.co.id, Bengkulu – Praktisi Hukum yang juga Tokoh Masyarakat Bengkulu Aizan Dahlan SH MH, mengajak seluruh kalangan masyarakat Provinsi Bengkulu untuk mendukung Politisi Muda dalam kontestasi politik 2024.

Hal ini dirinya sampaikan menyikapi pernyataan salah satu Pengamat politik, Drs. Heri Supriyanto, M.Si, yang mengomentari langkah majunya Dempo Xler sebagai calon independen dalam kontestasi pemilihan gubernur Bengkulu, di angap sebagai musibah, dan akan berpotensi mengalami kekalahan.

Menurut Aizan Dahlan, Apa yang disampaikan oleh Drs. Heri Supriyanto adalah pernyataan sepihak yang tendensius dan cenderung tidak ada inspirasi alias tidak etis.

Langka politisi muda maju dalam pemilihan Kepala Daerah baik Kabupaten dan Provinsi patut di dukung, mengingat dalam Pemilu 2024, generasi muda berusia usia 22-30 tahun mendominasi pemilih secara nasional, dengan porsi 56%, atau sekitar 114 juta. Separuh dari itu menjadi pemilih pemula.

“Karena Dempo ini sebagai sebagai tokoh muda sudah lama berkecimpung dalam dunia politik dan perlu di apresiasi dan di dukung untuk berkontestasi pada Pilgub yang akan datang,” tutur Aizan Dahlan. Selasa, 2 April 2024.

Menurutnya langkah yang dipilih Dempo Xler tentu telah di pikirkan secara matang. Hal ini mengingat Dempo Xler telah lama berkecimpung di dunia politik bukan pendatang baru.

“Dempo Xler tentu telah memikirkan segala konsekwensinya, karena tidak mungkin jika tidak siap dirinya menyatakan maju ke pilgub. Ini harus di dukung, dan di apresiasi,” Tegas Aizan Dahlan.

Aizan Dahlan, mengajak para pengamat serta pakar politik untuk senantiasa mendukung langkah atau keputusan yang diambil oleh Politisi muda Bengkulu untuk memajukan Provinsi Bengkulu.

“Kalaupun ada pengamat politik menilai langkah yang di ambil Dempo Xler ini adalah musibah, ini terlalu menyerang personal.
Karena yang namanya pengamat itu tidak boleh melihat secara personal,” Kata Aizan Dahlan.

Lanjut Aizan Dahlan, Sebagai pengamat politik sudah seharusnya memberikan pendangan, namun haruslah mengedepankan netralitas.

Selain itu Jangan sampai pandangan yang kita lontarkan justru mematikan kesempatan untuk anak muda tampil. Terutama putra putri Bengkulu yang mempunyai keinginan untuk memajukan Bengkulu ke depan.

“Jangan sampai kita menjadi dukun atau ahli nujum yang langsung menilai, karena dalam dunia politik itu tidak ada yang tidak mungkin. Di dalam dunia politik itu segala sesuatu bisa saja terjadi, jadi prediksi itu hanya pemanis,” Samapi Aizan Dahlan.

Menyakut hasil Pileg menurutnya itu bukan tolak ukur, namun perlu di pahami Justru Dua kursi Partai Amanat Nasional (PAN) di raih karena dukungan dari semua Caleg di partai tersebut.

“Dua kursi ini kan juga capaian Dempo, ada Dempo di situ. Jadi keberhasilan fileg itu bukan tolak ukur. Kalau Dempo tidak ada apakah masih dua kursi. Sebagai pengamat seharusnya netral, jika terlalu personal itu ada apa, karena Dempo ini sudah lama berkecimpung di politik dan perlu perhitungkan,” Akhir Aizan Dahlan. (Tomi)

Redaksi Kilas: