Kilas.co.id, Kepahiang – Tepatnya satu tahun lalu di bulan November 2022 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang, telah menetapkan 19 dari 117 desa dan kelurahan di wilayah itu sebagai desa wisata. Menurut Raperda (rancangan peraturan daerah) pembentukan 19 desa wisata di Kabupaten Kepahiang disahkan DPRD Kepahiang yang meliputi wisata alam dan buatan seperti kebun teh, air terjun, dan lain sebagainya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Olaharga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang Rudi A Sihaloho mengatakan, menggali potensi sejumlah tempat wisata yang ada di Kepahiang yang sudah seharusnya juga dapat meningkatkan minat pengunjung atau wisatawan untuk ke Kepahiang. Hanya saja memang, dalam menggali potensi yang ada itu, semua pihak terkait seperti BUMDes juga memiliki peran penting untuk menggali potensi wisata.
“Kita berharap, pihak BUMDes, dapat membantu desa dalam mengembangkan potensi wisata yang ada di desanya. Selain itu kita berharap, seluruh masyarakat juga dapat membantu pihak BUMDes untuk mengembangkan potensi wisata tersebut,” ujar Rudi di Kepahiang beberapa waktu lalu.
Dikatakan Rudi, jika dilihat dari potensi yang ada, hampir seluruh desa di kabupaten Kepahiang mempunyai potensi wisata. Sehingga sudah seharusnya, jika potensi wisata yang ada tersebut dimanfaatkan dengan baik dan dikembangkan sebagaimana semestinya.
Bahkan menurutnya, dengan memiliki kekayaan alam yang melimpah ini. Kabupaten Kepahiang bisa menjadi suatu keunggulan bagi sejumlah desa untuk mengembangkan potensi wisatanya. Baik itu melalui pembiayaan BUMDes, pengembangan secara pribadi, bahkan melalui investor.
“Kita akan mendorong, agar desa bisa mengembangkan wisatanya sendiri dengan cara memfasilitasi pengembangan sumber daya manusian desa wisata. Karena jika mendukung dengan pembiayaan, nampaknya saat ini sulit dilakukan. Sehingga kita berharap, desa berkreasi dengan mengembangkan potensi wisatanya sendiri,” pungkasnya. (Ndes)