Kilas.co.id, Kepahiang – Beberapa wilayah di Indonesia saat ini sedang mengalami musim kemarau. Akibatnya, sangat rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutlah).
Menyikapi hal itu, Polres Kepahiang Polda Bengkulu menggelar rapat koordinasi antisipasi pencegahan dan penanganan kebakaran di ruang kerja Polres Kepahiang bersama Dandim 0409 Kabupaten Rejang Lebong, Sekretaris Daerah Kabupaten Kepahiang, Dinas BPBD, DLH.
Dan Kasatpol PP, Damkar, Kepala BMKG, PJU Polres Kepahiang serta seluruh jajaran Polsek Kabupaten Kepahiang, Senin 18 September 2023.
Kapolres Kepahiang AKBP Yana Supriatna menjelaskan, rapat koordinasi ini merupakan salah satu langkah penting dalam upaya penanganan Karhutla di Kabupaten Kepahiang.
“Rapat koordinasi antisipasi pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan ini sengaja dilaksanakan untuk meningkatkan rasa kesadaran semua pemerintah daerah bahwa Karhutla merupakan tanggung jawab seluruh pemerintah Kabupaten Kepahiang,” terang Kapolres.
Sehingga, dengan diadakan rapat koordinasi ini, diharapkan semua pihak memiliki pemahaman dan perspektif yang sama dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Karena, ancaman kebakaran hutan dan lahan merupakan ancaman serius terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat, dan perekonomian.
“Oleh karena itu, rapat ini membahas berbagai langkah strategis, termasuk pemantauan daerah rentan terhadap kebakaran, peningkatan patroli dan pengawasan, edukasi masyarakat tentang bahaya Karhutla, serta penegakan hukum terhadap pelanggaran terkait pembakaran hutan dan lahan illegal,” pungkas Kapolres.
Untuk diketahui, semenjak musim kemarau, saat ini kebakaran hutan dan lahan sudah sering terjadi di Provinsi Bengkulu. Seperti beberapa hari ini terjadi di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara. Lahan seluas 5 heaktar mengalami kebakaran.
Petugas dari Polres Bengkulu Utara dibantu dengan masyarakat sekitar harus memadamkan api dengan peralatan seadanya untuk menghindari meluasnya kebakaran.
Selain itu, Kebakaran juga terjadi di Kota Bengkulu. Berdasarkan data yang terhimpun, sebanyak 59 titik terjadi kebakaran hutan dan lahan beberapa bulan ini. Namun dari kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Sehingga, masyarakat saat ini dihimbau untuk tidak melakukan bakar sampah yang dapat membahayakan. (AB)
Baca juga: https://www.kilas.co.id/kebakaran-lahan-di-enggano-berhasil-dipadamkan-dengan-peralatan-seadanya/