Menu

Mode Gelap

Hukum 23:19 WIB

Sumur Warga Tercemar Minyak, Bupati Kepahiang Datangi Langsung SPBU yang Terindikasi Kebocoran Tanki


					Bupati Kabupaten Kepahiang Hidayatullah Sjahid didampingi Wakil Bupati Zurdi Nata dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Kepahiang serta Polri/TNI, Selasa 19 September 2023 mendatangi langsung lokasi SPBU untuk mediasi dan memastikan langsung apakah benar sumur milik warga tersebut tercemar minyak dari tangki SPBU. (Foto: Andes) Perbesar

Bupati Kabupaten Kepahiang Hidayatullah Sjahid didampingi Wakil Bupati Zurdi Nata dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Kepahiang serta Polri/TNI, Selasa 19 September 2023 mendatangi langsung lokasi SPBU untuk mediasi dan memastikan langsung apakah benar sumur milik warga tersebut tercemar minyak dari tangki SPBU. (Foto: Andes)

Kilas.co.id, Kepahiang – Sebanyak 20 sumur milik warga di Kelurahan Pasar Kepahiang, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang tercemar minyak. Pencemaran sumur milik warga tersebut terindikasi dari kebocoran tanki minyak SPBU 24.391.12 yang berada di tengah pasar kepahiang.

Bupati Kabupaten Kepahiang Hidayatullah Sjahid didampingi Wakil Bupati Zurdi Nata dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Kepahiang serta Polri/TNI, Selasa 19 September 2023 mendatangi langsung lokasi SPBU untuk mediasi dan memastikan langsung apakah benar sumur milik warga tersebut tercemar minyak dari tangki SPBU.

“Hasil mediasi tadi yang dihadiri oleh Polisi-TNI dan masyarakat setempat yang diwakili oleh RT dan RW dan juga pengelola SPBU Pasar Kepahiang, tadi sudah kita lakukan pengecekan terhadap tanki nya,” kata Wakil Bupati Kepahiang Zurdi Nata.

Dilokasi, pihak SPBU menggali langsung tanah disekitar tangki untuk memastikan apakah benar terjadi kebocoran tanki dibeberapa titik untuk dilakukan pemeriksaan langsung terhadap automatic tank gauge (ATG) dengan dihadiri warga sekitar dan Ketua RT, alhasil menunjukkan bahan bakar inyak (BBM) didalam tanki tidak ada pengurangan dan juga tidak ditemukan tanda-tanda kebocoran minyak.

Namun, beberapa warga Pasar Tengah dan juga Ketua RT 06 dan Ketua RW 02 sekitar lokasi SPBU belum puas dengan pembuktian tersebut. Sehingga warga minta agar pihak SPBU melakukan pengecekan lebih lanjut untuk membuktikan apakah tanki pendam milik SPBU Pasar Kepahiang tidak ada kebocoran.

Warga juga minta agar SPBU melakukan hydrotest terhadap tanki pendam yang ada di SPBU Pasar Kepahiang dengan mengisi tanki dengan air.

“Jika nanti airnya berkurang, maka ada kebocoran, jika tidak maka tidak ada kebocoran. Karena tadi saat kita melakukan pengecekan di ATG isi tanki itu hanya beberapa persen saja, jadi tidak full,” ujar Nata.

“Kalau tidak full, kalau tanki nya bocor di tengah atau di bagian atas kan tidak terlihat dengan kita,” lanjutnya.

Apabila nanti tidak ada kebocoran dari tanki minyak SPBU, maka Pemerintah Kabupaten akan mencari tahu lebih jauh dari mana sumber minyak yang mencemari sumur warga tersebut.

Sementara itu, Pengelola SPBU Pasar Kepahiang, Erwin mengatakan, untuk melakukan hydrotest pihaknya tidak bisa serta merta langsung dilakukan, karena harus berkoordinasi dengan vendor terlebih dahulu.

“Untuk hydrotest ini akan kita laksanakan. Kami akan menghubungi vendor terlebih dahulu. Karena kami terkait ini (Hydrotest) tidak boleh melakukan sembarangan. Karena ini akan melanggar SOP,” ujar Erwin.

Erwin, pihak SPBU pasar kepahiang saat diwawancara. (Foto: Andes)

Disinggung soal wacana pemindahan SPBU Pasar Kepahiang, pihak SPBU setuju jika benar akan direlokasi atau dipindahkan. Namun, dikatakan Erwin untuk pindah memang tidak bisa langsung dilakukan tentu harus ada persiapan terlebih dahulu, baik dari pihak Pemerintah maupun pihak SPBU.

“Kalau diminta pindah, kami dari SPBU siap, tidak ada persoalan. Kami sebagai warga negara, ya harus menuruti pemerintah,” ucapnya.

Selain itu, Erwin juga menjelaskan hasil uji lab yang dilakukan terhadap beberapa sumber air warga. Hasilnya, tidak terbukti ada kandungan BBM di sumber air warga kecuali sumur milik Samaun Aras, yang memang sudah kasat mata nampak berubah warna.

“Dari hasil uji lab tidak terbukti tercemar kecuali di sumur milik Pak Samuan,” katanya.

Sumur mili Samaun warga sekitar SPBU, kata Erwin mengandung pon 88 atau BBM jenis solar. “Sedangkan kita sudah sangat lama tidak menjual BBM jenis solar,” pungkas Erwin.

Disisi lain, Ketua Rt 06, Pasar Tengah, Hermansyah mengatakan, masih belum percaya akan hasil pembuktiaan yang dilakukan pihak SPBU, maka pihaknya meminta untuk dilakukan Hydrotest.

“Kalau tidak ada bocor, lantas sumur kami berminyak itu dari mana sumbernya. Masa kami masukan sendiri minyak ke sumur,” ujar Hermansyah.

Dirinya menuturkan, kejadian seperti ini sudah pernah terjadi di 2013 lalu, dan pernah dilakukan uji lab juga terhadap beberapa sumur warga, namun sangat disayangkan, Hermansyah mengaku hingga hari ini warga Pasar Tengah tidak pernah menerima hasil uji lab tersebut.

“2013 pernah terjadi, dan sudah masukan koran, dan pihak SPBU uji Lab juga. Tapi apa sampai sekarang uji lab itu tidak keluar,” kesalnya.

Hermansyah mewakili warganya meminta agar SPBU Pasar Kepahiang dilakukan penutupan.

“Sudah dari dulu kami minta SPBU ini di tutup dan di pindahkan, karena sudah sering terjadi sumur kami berminyak,” pungkasnya. (Ndes)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebelum Menikah, Kini Calon Pengantin Harus Memiliki Sertifikat Elsimil

16 Mei 2024 - 23:31 WIB

Taufik Tegaskan Bantuan Benih Padi Dari Pemerintah Pusat Jangan Perjual Belikan

15 Mei 2024 - 23:34 WIB

Hewan Kurban Iduladha Harus Miliki SKKH

15 Mei 2024 - 23:10 WIB

Dinas Pertanian Kepahiang Salurkan Bantuan Bibit Cabe Dari Pemerintah Pusat Untuk Kelompok Tani

14 Mei 2024 - 23:57 WIB

Gadis 17 Tahun Menjadi Korban Persetubuhan Oleh Temannya Sendiri

14 Mei 2024 - 23:28 WIB

Polsek Sindang Kelingi Berhasil Menangkap DPO Pencuri Mobil Asal Jambi

14 Mei 2024 - 23:03 WIB

Trending di Berita