X

Baun Busuk Diduga Berasal Dari Limbah Restoran Solaria

Caption foro: Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi bersama Kapolres Bengkulu Kombes Pol Aris Sulistyono serta beberapa pejabat Pemerintah Kota Bengkulu Jumat, 28 April 2023 mendatangi lokasi yang menimbulkan baun busuk diduga berasal dari restoran Solaria, Jumat, 28 April 2023. (Foto: Aang V)

Kilas.co.id, Kota Bengkulu – Warga meresahkan baun busuk yang terjadi di depan Jalan Jati, Kecamatan Ratu Agung depan restoran Solaria. Baun busuk tersebut diduga berasal dari limbah restoran Solaria yang sengaja dibuang disaluran drainase, sehingga menimbulkan genangan limbah sampai ke jalan.

Hal itu terjadi diduga belum adanya penerapan ramah lingkungan atas pengelolaan limbah yang dilakukan restoran Solaria. Sehingga limbah yang dibuang di drainase dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

Wakil Walikota Dedy Wahyudi bersama Kapolres Bengkulu Kombes Pol Aris Sulistyono serta beberapa pejabat Pemerintah Kota Bengkulu Jumat, 28 April 2023 mendatangi lokasi yang menimbulkan baun busuk tersebut.

Di lokasi Dedy mengatakan, bersama tim mereka menemukan sumbatan drainase yang diduga limbah berasal dari restoran Solaria, sehingga membuat air tergenang dan menimbulkan baun tak sedap. Baun itu terjadi semenjak restoran Solaria berdiri beberapa bulan lalu.

“Nah kami sudah langsung ke lokasi, maka hari ini juga akan ada action dari tim URC untuk membongkar dan intinya tak lagi sumbatan, karena jalan ini juga harus terlindungi,” kata Dedy.

Dedy pun menyarankan pihak restoran memiliki pengelolaan limbah tersendiri dan tak lagi membuang langsung ke drainase serta segera mengurus izin Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) yang belum selesai.

“Kita tadi menyarankan ada tempat pengelolaan limbahnya. Jangan langsung dibuang ke siring, tapi ada proses pengolahan limbahnya. Karena mereka ada UKL-UPL yang saat ini belum selesai. Kita sangat pro investasi, kita mudahkan. tapi jangan juga melanggar,” jelas Dedy.

Dedy pun menyesalkan atas kejadian tersebut. Terhadap perusahaan diberikan waktu 3 bula untuk menyelesaikan semua perizinan UKL-UPL.

“Kita ini pro investasi, mengundang orang untuk berusaha dan kita mudahkan, berharap tidak ada dampaknya. Tapi setelah ini berdiri ramai, pengunjungnya banyak, produksi juga banyak kita lihat ini kan semakin parah, kebetulan juga mereka belum menyelesaikan UKL-UPL nya,” tambahnya.

Terkait hal ini, pihak restoran juga akan segera menindaklanjutinya dengan melapor ke manajer atas temuan limbah yang melimpah hingga ke jalan dan belum selesainya izin UKL – UPL. (AB)

Redaksi Kilas: